Selasa, 30 November 2010

Sejarah Kota Batam

                                                                           

Sejarah Kota Batam


Batam merupakan salah satu pulau yang berada di antara perairan Selat Malaka dan Selat Singapura. Tidak ada literatur yang dapat menjadi rujukan dan mana nama Batam itu diambil, yang jelas Pulau Batam merupakan sebuah pulau besar dan 329 pulau yang ada di wilayah Kota Batam. Satu-satunya sumber yang dengan jelas menyebutkan nama Batam dan masih dapat dijumpai sampai saat mi adalah Traktat London (1824). Penduduk asli Kota Batam diperkirakan adalah orang-orang Melayu yang dikenal dengan sebutan Orang Selat atau Orang Laut. Penduduk ini paling tidak telah menempati wilayah itu sejak zaman kerajaan Tumasik (sekarang Singapura) dipenghujung tahun 1300 atau awal abad ke-14. Malahan dan catatan lainnya, kemungkinan Pulau Batam telah didiami oleh orang laut sejak tahun 231 M yang di zaman Singapura disebut Pulau Ujung. Pada masa jayanya Kerajaan Malaka, Pulau Batam berada di bawah kekuasaan Laksamana Hang Tuah. Setelah Malaka jatuh, kekuasaan atas kawasan Pulau Batam dipegang oleh Laksamana Hang Nadim yang berkedudukan di Bentan (sekarang P. Bintan). Ketika Hang Nadim menemui ajalnya, pulau ini berada di bawah kekuasaan Sultan Johor sampai pada pertengahan abad ke.18. Dengan hadirnya kerajaan di Riau Lingga dan terbentuknya jabatan Yang Dipertuan Muda Riau, maka Pulau Batam beserta pulau-pulau lainnya berada di bawah kekuasaan Yang Dipertuan Muda Riau, sampai berakhirnya keraj aan Melayu Riau pada tahun 1911.

Di abad ke-18, persaingan antara Inggris dan Belanda amatlah tajam dalam upaya menguasai perdagangan di perairan Selat Melaka. Bandar Singapura yang maju dengan pesat, menyebabkan Belanda berusaha dengan berbagai cara menguasai perdagangan melayu dan perdagangan lainnya yang lewat di sana. Hal ini mengakibatkan banyak pedagang yang secara sembunyi-sembunyi menyusup ke Singapura. Pulau Batam yang berdekatan dengan Singapura, amat bermanfaat bagi pedagang-pedagang untuk berlindung dan gangguan patroli Belanda. Pada abad ke-18, Lord Minto dan Raffles dan kerajaan Inggris melakukan Barter dengan pemerintah Hindia Belanda sehingga Pulau Batam yang merupakan pulau kembar dengan Singapura diserahkan kepada pemerintah Belanda.

Latar Belakang Kota Batam


Menurut sejarah, pengembangan Pulau Batam dapat dilihat pada tiga periode yang berbeda yakni periode masa lampau, periode pendudukan kolonial dan periode globalisasi. Perkembangan pulau Batam awalnya berasal dari Pemerintahan Kesultanan yang sekarang telah berbaur dengan Republik Singapura dan kerajaan Malaysia yang terlebih dahulu menganut paham moderat. Sejarah pulau Batam dapat ditelusuri ketika pertama kali Bangsa Mongolia dan Indo-Aryans pindah dan menetap di kerajaan Melayu sekitar tahun 1000 M atau sebelum kerajaan Islam Malaka dan Bintan muncul serta saat datangnya Pemerintahan Kolonial Eropa yang diprakarsai oleh bangsa Portugis, Belanda dan Inggris. Sejak tahun 1513 M, pulau Batam dan Singapura telahmenjadi bagian dari kesultanan Johor. Penduduk pulau Batam sendiri berasal dari orang Melayu atau yang lebih dikenal dengan orang Selat atau orang Laut. Mereka menempati wilayah tersebut sejak zaman kerajaan Temasek atau paling tidak dipenghujung tahun 1300 M (awal abad ke-14). Referensi lain menyebutkan, pulau Batam telah dihuni orang Laut sejak 231 M. Ketika Singapura dinamai Temasek yang dikelilingi oleh perairan, wilayah ini telah dijadikan sebagai pusat perdagangan yang dikuasai oleh Temanggung Tempatan (pemimpin wilayah).
Akibat dari pesatnya perdagangan tersebut membuat kerajaan Melayu Johor, Penyengat serta Lingga/Daik menjadi kuat dan mereka memperluas daerah kekuasaan sampai ke kawasan Malaka. Bukan itu saja, pulau Sumatera Bagian timur juga menjadi bagian dari kekuasaan mereka. sampai akhirnya datang bangsa Belanda dan Inggris pada tahun 1824 M, yang kemudian mengambil alih tampuk kekuasaan sekaligus menjadi daerah jajahannya dan muncullah paham politis yang baru.
Di abad ke-19, persaingan antara Inggris dan Belanda amatlah tajam dalam upaya menguasai perdagangan di perairan Selat malaka. Bandar Singapura juga maju pesat, mengakibatkan Belanda dengan berbagai cara ingin menguasai perdagangn Melayu dan aktivitas lainnya yang melewati kawasan tersebut. Terjadilah penyusupan tersembunyi yang dilkukan oleh pedagang Singapura. hal ini sangat menguntungkan pulau Batam yang berdekatan dengan Singapura sebagai tempat bersembunyi dari gangguan patroli Belanda.
Pada 17 Maret 1824, Pemerintah Inggris Baron Fagel dari Belanda menandatangani perjanjian London (Anglo-Deutch Tractate berisi : Belanda mengaku kedudukan Inggris di Malaka dan Singapura, sementara itu Bencoolen (Bengkulu, Sumatera) menjadi kekuasaan Belanda sekaligus menguasai kepuluan Riau). Setelah kerajaan Melayu Riau yang berpusat di Lingga berpisah dari Johor, maka yang dipertuan besar bergelar Sultan membagi wilayah administrasi pemerintahan dalam kerajaan Melayu Lingga-Riau menjadi tiga bagian. Yakni kekuasaan Sultan di Daik Lingga, Yang Dipertuan Muda di Penyengat dan Tumenggung di Bulang. Ketiga wilayah ini menjadi satu kesatuan yang utuh dalam menjalankan roda pemerintahan. namun secara umum yang menjadi titik sentral dalam menjalankan roda pemerintahan di kerajaan Melayu dipegang Yang Dipertuan Muda yang berkedudukan di Penyengat.
Batam sendiri saat itu, merupakan wilayah kekuasaan Tumenggung, Tumenggung yang pertama di Bulang bergelar Tengku Besar. Sementara yang menjadi Tumenggung terakhir adalah Tumenggung Abdul Jamal. Sebagai pusat kekuasaan dan yang menjalankan roda pemerintahan, pada tahun 1898, Yang Dipertuan Muda yang berpusat di Penyengat, mengeluarkan sepucuk surat yang ditujukan kepada Raja Ali Kelana bersama seorang saudaranya untuk mengelola pulau Batam. bekal surat itulah, Raja Ali Kelana kemudia mengembangkan usahanya di pulau Batam. Slaah satunya mendirikan pabrik batu bata. Pada tahun 1965 Temasek melepaskna diri dari Federasi Malaysia (1963-1965) untuk menjadi negara Singapura yang bebas. Pada awal kemerdekaan Indonesia tahun 1945 hingga 1957, Tanjung Pinang dinobatkan sebagai pusat pemerintahan dan bisnis di bagian Timur Sumatera. Tanjung Pinang kemudian ditetapkan sebagai ibukota propinsi Riau yang kemudian diikuti oleh Pekanbaru yang terletak di Sumatera. Semenjak itu, Tanjung Pinang resmi menjadi ibukota Kabupaten Kepuluan Riau yang melingkupi 17 kecamatan termasuk di antaranya pulau Batam. 

Data Geografis Kota Batam


1. Letak
Kota Batam terletak antara :

0°.25\'29\'\' - 1°.15\'00\'\' Lintang Utara
103°.34\'35\'\' - 104°.26\'04\'\' Bujur Timur
2. Batas
Kota Batam berbatasan dengan :
Sebelah Utara Selat Singapura
Sebelah Selatan Kecamatan Senayang
Sebelah Timur Kecamatan Bintan Utara
Sebelah Barat Kabupaten Karimun dan Moro Kabupaten Karimun

3. Geologi
Wilayah kota Batam seperti halnya Kecamatan-Kecamatan di daerah Kabupaten di Kepulauan Riau, juga merupakan bagian dari paparan Kontinental. Pulau-pulau yang tersebar didaerah ini merupakan sisa-sisa erosi atau penyusutan dari daratan pra tersier yang membentang dari semenanjung Malaysia/ pulau Singapore di bagian utara samapi dengan pulau-pulau Moro dan Kundur serta karimun di bagian selatan. Permukaan tanah di kota batam pada umumnya dapat digolongkan datar dengan variasi disana-sini berbukit-bukit dengan ketinggian maksimum 160 m diatas permukaan laut. Sungai-sungai kecil banyak mengalir dengan aliran pelan dan dikelilingi hutan-hutan serta semak belukar yang lebat..

4. Fisiografi
Wilayah kota Batam terdiri dari 329 buah pulau besar dan kecil, yang letak satu dengan lainnya dihubungkan dengan perairan. Pulau-pulau yang tersebar pada umumnya merupakan sisa-sisa erosi atau pencetusan dari daratan pratersier yang membentang dari Semenanjung Malaysia di bagian utara sampai dengan Pulau Moro, Kundur, serta Karimun di bagian selatan.
Permukaan tanah di kota batam pada umumnya dapat digolongkan datar namun disana-sini berbukit-bukit, berbatu muda dengan ketinggian maksimum 160 meter di atas permukaan laut. Sungai-sungai kecil banyak mengalir dengan aliran pelan yang dikelilingi hutan-hutan serta semak belukar yang lebat. Dilihat dari perputaran arus yang ada maka perairan di kota Batam yang berada di selat malaka ini merupakan daerah subur bagi kehidupan perikanan dan biota lainnya. Perairan Kota Batam merupakan wilayah ekosistem perikanan Kepulauan Riau yang dipengaruhi oleh gerakan air yang berasal dari Samudera Hindia yang melewati Selat Malaka dan gerakan arus yang berasal dari laut Cina Selatan. Dalam ekosistem di wilayah kota batam ditemukan satwa liar yang terdiri dari 8 (delapan) jenis kelas mamalia, 16 (enam belas) heasevas dan partilia. Tipe habitat yang digunakan satwa liar ini yaitu : pantai, mangrove, rawa/danau, lading/kebun, hutan sekunder dan hutan primer.

5. Iklim
Kota Batam mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum pada tahun 2006 berkisar antara 21,2 C – 24,0 C dan suhu maksimum berkisar antara 29,6 C-34,1 C, sedangkan suhu rata rata sepanjang tahun 2006 adalah 25,6 C - 27,8 C. Keadaan tekanan udara rata rata untuk tahun 2006, minimum 1.006,14 MBS dan maksimum 1.014,1 MBS. Sementara kelembaban udara di Kota Batam rata rata berkisar antara 79 – 86 %. Dan kecepatan angin maksimum 15 - 28 knot atau rata rata kecepatan angin maksimal sebesar 4.5 knot. Banyaknya hari hujan selama setahun di Kota Batam pada tahun 2006 adalah 208 hari dan banyaknya curah hujan setahun 2.964,7 mm .

a). Pulau Batam
415 Km2 (41.500 Ha) = 67% Luas Singapura.
b). Singapura
Terletak 20 Km disebelah Barat Laut pulau Batam, luas 620 Km2 (62.000 Ha).
c). Pulau Bintan
Terletak 10 Km di sebelah Timur pulau Batam, luas 1.100 Km2 (110.000 Ha) = 117% Luas Singapura.
d). Pulau Natuna
Terletak 550 Km disebelah Timur Laut pulau Batam,luas 1.720 Km2 (172.000 Ha) = 277% Luas Singapura.
e). Pulau Bulan
Terletak 2.5 Km di sebelah Barat Daya pulau Batam, luas 100 Km2 (10.000 Ha) = 16% Luas Singapura.
g). Pulau Rempang
Terletak disebelah Tenggara pulau Batam, luas 165.83Km2 (16.583 Ha) = 27% Luas Singapura.
h). Pulau Galang Baru
Terletak 180 m disebelah Selatan pulau Galang,luas 32 Km2 (3.200 Ha) = 5.2% Luas Singapura.
i) Pulau Galang
Terletak 350 m disebelah Tenggara pulau Rempang, luas 80 Km2 (8.000 Ha) = 13% Luas Singapura.
j). Wilayah Barelang
Pulau Batam, pulau Rempang, pulau Galang dan pulau-pulau disekitarnya 715 Km2 (71.500 Ha) = 115% Luas Singapura. 

ARTI WARNA DAN LAMBANG DAERAH



Arti Lambang Daerah 
1. Bintang, melambangkan masyarakat Batam yang religius dan Ketuhanan Yang maha Esa.
2. Keris Melayu, lambang keperkasaan dan kepahlawanan Laksamana Hang Nadim yang dapat dijadikan contoh bagi masyarakat. Lambang kebenaran berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
3. Gelombang berjumlah lima lapis, berarti kerja atau bekerjanya masyarakat kota Batam dengan dasar Pancasila, letak geografis Batam yang dikelilingi oleh laut yang berarti juga bahwa Laksamana Hang Nadim berkuasa didaratan dan lautan.
4. Perahu Dendang, yaitu perahu dalam bentuk lambing keperkasaan di laut dan penguasa wilayah.
5. Jembatan Barelang, lambang kegiatan pembangunan kota Batam yang menjembatani kemajuan perdagangan, industri, pariwisata dan alih kapal.
6. Pita berwarna merah dengan tulisan kota Batam, berarti siap menghadapi/ memasuki era baru alap/ millenium III dan kemajuan jaman.
7. Rantai, berjumlah 45 melambangkan semangat persatuan/ persaudaraan antar masyarakat kota Batam yang heterogen.


Arti Warna Lambang Daerah 
a. Warna Utama 

    1. Merah, berarti keberanian.
    2. Kuning, berarti keagungan.
    3. Hijau, berarti kesuburan, kemakmuran.

b. Warna Pendukung 
    1.Hitam, berarti keabadian.
    2.Putih, berarti kesucian.
    3.Biru, berarti ketenangan, keluasan 

Struktur Organisasi Pemerintah Kota Batam


Walikota Batam
Drs.H. Ahmad Dahlan
Wakil Walikota Batam
Ir. Ria Saptarika
Sekretaris Daerah
Agussahiman,SH
Asisten I Bid. Pemerintahan
Drs. Asyari Abbas, Msi
Asisten II Bid. Ekonomi dan Pembangunan
Drs. H. Syamsul Bahrum, Amp, Msi, Phd
Asisten III Bid.Administrasi Umum
Drs.Maaz Ismail,M.Si
Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan
Husnul Hafil,S.Sos
Badan Kesatuan Bangsa,Politik dan Perlindungan Masyarakat
Drs.Zulhendri,M.Si
Badan Komunikasi dan Informatika
Raja Muchsin, SE
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Dra. Nurmadiah,M.Pd
Badan Penanaman Modal
Drs. Pirma Marpaung
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
Ir. A. Dendi Noviardi Purnomo
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ir. Wan Darussalam, M.Sc, Phd
Badan Pertanahan Daerah
Drs.Buralimar,M.Si
Badan Pertanahan Nasional
Ir. Heru Murti
Badan Pusat Statistik
Drs. Mawardi Arsad,M.Si
Bagian Bina Program
Drs.Ismet Djohar, M.Si
Bagian Hubungan Masyarakat
Drs. Yusfa Hendri M.Si
Bagian Hukum
Demi Haspinul Nst,SH
Bagian Kesejahteraan Masyarakat
Salim, S.Sos
Bagian Keuangan
Erwinta Marius,Ak,MM
Bagian Organisasi dan Tata Laksana
Amsakar Achmad,S.Sos.M.Si
Bagian Perekonomian
Rudolph Napitupulu,SE
Bagian Perlengkapan dan Aset
R. Kamarulzaman, SE
Bagian Protokol
Aspawi Nagali, S.Sos
Bagian Tata Pemerintahan
Drs. Heriman. Hk
Bagian Umum
Firmansyah,S.Sos.M.Si
Dan Yonif 134/TS
Letkol. Inf Harianto Syahputra,S.Ip
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Drs. Azwan,M.Si
Dinas Kelautan,Perikanan,Pertanian dan Kehutanan
drh. Suhartini,MM
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Drs.Sadri Khairudin,MM
Dinas Kesehatan
dr Mawardi Badar,MM
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Guntur Sakti, S.Sos, M.Si
Dinas Pekerjaan Umum
Ir. Yumasnur, MT
Dinas Pemberdayaan Masyarkat,Pasar, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Pebrialin,SE,MM
Dinas Pendapatan Daerah
Raja Supri, S. Sos
Dinas Pendidikan
Drs. Muslim Bidin,MM
Dinas Perhubungan
Muramis,SE
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral
Achmad Hijazi,SE.M.Si
Dinas Sosial Dan Pemakaman
Drs. M. Sahir
Dinas Tata Kota
Gintoyono,BE,SE,MM
Dinas Tenaga Kerja
Rudi Syakyakirti,SH.M.Hum
DPRD Kota Batam
DR.H.M. Soerya Respationo, SH.MH
Inspektorat Daerah Kota
Drs. Hartoyo Sirkoen,M.Si
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam
Drs. Harry Purwanto,Bc.Im
Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Ir.Sakdun,M.Si
Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam
Daniel Hutabarat
Kantor Pemadam Kebakaran
Drs. Azman, MP
Kantor Pemuda dan Olahraga
Drs. Jefriddin,M.Pd
Kantor Perpustakaan Umum Dan Arsip
Drs. Aunar Karimsu
Kantor Satuan Pamong Praja
Zulhemi, AMP
Kantor sub Divre Wil.III Bulog Batam
Munir Abdul Syukur
Kecamatan Batam Kota
Junaidi,S.Sos
Kecamatan Batu Aji
Drs. Ahmad Arfah, M.Si
Kecamatan Batu Ampar
Hendri, S.Sos
Kecamatan Belakang Padang
Haryono,BA
Kecamatan Bengkong
Asril Arief, S.Sos
Kecamatan Bulang
Ruslan,SE,MM
Kecamatan Galang
Drs. Leo Putra , AP, M.Si
Kecamatan Lubuk Baja
Dece Awidaria,AMP
Kecamatan Nongsa
Alwi AR
Kecamatan Sagulung
Zulkifli,AMP, SE
Kecamatan Sekupang
Nurul Iswahyuni, AMP, SE
Kecamatan Sungai Beduk
Mardanis,AMP,SE
Kejaksaan Negeri Batam
R.Suharto Rasidi, SH,MH
Kodim 0316 Batam
Letkol. (Inf) Ahadi Martanto
Lanal Batam
Kol.Laut(E) Muhamad Faisal,SE
Otorita Batam
Ir.Mustofa Wijaya,MM
Pengadilan Negeri Batam
H. Ridwan Mansyur, SH,MH
Poltabes Barelang
AKBP. Drs. Leonidas Braksan, MM
RSUD Kota Batam
dr.Fardiani Nurdin,M.Kes
Sekretariat Dewan
Martin L. Maromon, S.Sos, M.Si
Sekretaris Daerah
Agussahiman,SH
Sekretaris Daerah
Agussahiman,SH
Sekretaris DPRD
Guntur Sakti,S.Sos,M.Si
Sekretaris KOPRI Kota Batam
Drs. H. Bustami Al Kampari
Staf Ahli Bidang Perdagangan dan Tata Niaga
Drs. M. Syuzairi, M.Si
Staff Ahli
Drs.Nurman,M.Si
Staff Ahli
Drs. Anwar Ujang,M.Si
Staff Ahli
Yusron Roni, SE.M.Si
Staff Ahli
Ir.Abang Muzni
Staff Ahli
Drs. Makmur M,M.Pd
Sub Detasemen Polisi Militer 1/3 -3
Kapten CPM Kuncoro Iwan K
Wakil Walikota Batam
Ir. Ria Saptarika
Walikota Batam
Drs. Ahmad Dahlan
 

Instansi Vertikal


Badan Pertanahan Nasional

Alamat : Jl. R.Soeprapto - Sekupang
Kontak : Tel : (0778) 322643
Fax : (0778) 323247

Badan Pusat Statistik

Alamat : Jl. Ir. Sutami Sekupang
Kontak : Tel : (0778) 322084

Dan Yonif 134/TS

Alamat : Tembesi
Kontak :

DPRD Kota Batam

Alamat : Jl. Engku Putri No.4 Batam Centre
Kontak : Tel : (0778) 467631, 467632
Fax : (0778) 467648

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam

Alamat : Jl. Engku Putri Batam Centre
Kontak : Tel : (0778) 462069,462070
Fax : (0778)462004

Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Alamat : Jl. Kuda Laut Batu Ampar
Kontak : tel : (0778) 452009
Fax : 427708

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam

Alamat : Jl. Kuda Laut Batu Ampar
Kontak : Tel : (0778) 458315,458149
Fax : (0778) 458163

Kantor sub Divre Wil.III Bulog Batam

Alamat : Jl.Sriwijaya No.22
Kontak : Tel : (0778) 458398
Fax : (0778) 424123

Kejaksaan Negeri Batam

Alamat : Jl. Engku Putri Batam Centre
Kontak : Tel : (0778) 461292
Fax : 461797

Kodim 0316 Batam

Alamat : Jl. Yos Sudarso No.1 Kampung Seraya
Kontak : Tel : (0778) 458098

Lanal Batam

Alamat : Jl. Kuda Laut Batu Ampar
Kontak : Tel : (0778) 452010
Fax : (0778) 413498

Otorita Batam

Alamat : Jl. Engku Putri Batam Centre
Kontak : tel : (0778) 462047, 462048
Fax : (0778) 462240

Pengadilan Negeri Batam

Alamat : Jl. Ir Sutami Sekupang
Kontak : Tel : (0778) 321650
Fax : 321472

Poltabes Barelang

Alamat : Baloi Satpam
Kontak : Tel : (0778) 458330
Fax : (0778) 456763

Sub Detasemen Polisi Militer 1/3 -3

Alamat : Baloi
Kontak :


1 komentar:

  1. BOSAN KALAH TERUS DI WEB ANDALAN ?
    SAAT NYA UNTUK BERALIH DARI WEB ANDALAN ANDA

    ZOYA99(.)COM ADALAH WEBSITE POKER TERBESAR DAN TERPERCAYA SEASIA
    DENGAN
    - MINIMAL DEPOSIT & WITHDRAW 20RB
    - BONUS ROLLINGAN 0.3%
    - BONUS REFERAL 15%
    - PROSES DP DAN WD SUPER CEPAT
    - SERVICE TERBAIK

    CONTACT :
    Pin BBM : D8B82A86
    Pin BBM : 2BE5BC31
    Line : zoya_qq
    WA : +85515370075

    DENGAN 7 JENIS PERMAINAN YG BISA DIMAINKAN HANYA DENGAN 1 ID :
    • Poker
    • BandarPoker
    • AduQ
    • BandarQ
    • CapsaSusun
    • Domino99
    • Sakong

    INFO LEBIH LANJUT LANGSUNG SAJA KE
    zoya99(.)com

    BalasHapus